Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Hal itu wajar saja karena manusia tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Dan kita selalu mempunyai kesempatan untuk memperbaikinya.
Remaja adalah manusia berumur belasan tahun yang mana manusianya tidak dapat dikatakan sudah dewasa tetapi juga tidak dapat disebut anak-anak. Segala tingkah polah remaja menjadi sorotan publik. Banyak kita melihat dan sering mendengar kegiatan-kegiatan positif dilakukan oleh para remaja. Yang positif saja sudah menjdi sorotan apalagi hal-hal negatif yang dilakukan oleh remaja. Bersyukurlah, apabila diantara remaja memang sudah berada pada jalan yang baik. Namun bagaimana dengan sobat remaja yang masih berada pada dunia kebimbangan, bahkan sempat terjerumus dalam jurang kegelapan alias menyimpang ke jalur sesat?
Yuk, kita ajak sobat kita keluar dari jurang kegelapan tersebut. Dalam artian, dengan ikhlas dan sabar kita mengajak mereka bertobat.
Tobat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali. Jadi orang yang tobat adalah orang yang kembali menuju jalan yang benar setelah melakukan kesalahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tobat adalah sadar dari dosa dan tidak akan mengulanginya lagi; kembali ke jalan yang benar, kembali ke jalan agama dan menyesali perbuatannya.
Sobat remaja… kalau hati kita sudah membatu, sekalipun berseliweran orang dan media yang mengingatkan, kita tetap tidak akan mau sadar. Omongan orang tua, nasehat ustaz, peringatan-peringatan teman-teman dan kejadian-kejadian yang sangat bisa mengingat kesalahanmu, semuanya tidak ada yang mempan lagi mengingatkan. Dan kalau sobat remaja bertahan pada sikap yang seperti itu, jelas akan rugi dunia akhirat.
Nasehat-nasehat, peringatan-peringatan dan segala kejadian yang menimpa Sobat adalah ibarat air yang dapat menyegarkan hidup kita, dan akan membawa hidup kita menjadi lebih baik dan berarti lagi.
Bukankah remaja adalah manusia yang mempunyai pola pikir aktif dan cepat tanggap terhadap situasi? Jadi, sebagai remaja tentu kita tahu terhadap keadaan di sekitar, terutama kritis terhadap keadaan yang dapat merugikan hingga berujung kehancuran.
Ya, memang kita menyadari juga, sudah seringkali kita mendengar ucapan, ”Nak, itu semua demi kebaikan kamu, demi masa depan kamu, demi keberhasilan kamu…demi kamu”.
Sobat, kamu juga tidak mengingkari kan… kalau yang diucapkan oleh orangtua kita itu benar adanya. Mereka sangat menyayangi kita bahkan mungkin berlebihan. Namun mengapa kita masih saja selalu berpikir bahwa sebenarnya orangtua menuntut ini itu kepada kita hanya untuk kebahagiaan mereka semata? Mengapa juga kita melarikan diri dari mereka dimana sudah jelas-jelas hanya mereka tempat tambatan hati kita?
Sobat, ketahuilah bahwa kita memang dibutuhkan oleh orangtua kita untuk tetap di jalan kebenara. So.. kalau sudah punya niat bertobat, janganlah ditunda-tunda. Kita harus menyadari kesalahan yang kita lakukan kemudian berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama atau menambahnya menjadi besar. Tobat sebagai kebulatan tekad untuk tidak kembali melakukan dosa, mencabut kesalahan saat itu juga, menyesali perbuatan tersebut. Apabila tobat itu berkaitan dengan orang lain, maka haruslah meminta maaf kepada orang tersebut.
Pagi-pagi, pada saat bangun tidur kita membiasakan diri mengucapkan syukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup dan tidak lupa kita mengucapkan terima kasih atas apa yang akan diberikan olehNya kepada kita pada hari itu. Jadi selain ikhlas dan akan bersifat positif terhadap apa yang akan dilakukan sepanjang hari, tentu hal-hal yang menjerumuskan dan mengotori jiwa akan mudah terhindari.
Sobat, berdoalah dan meminta kepada Tuhan untuk selalu dijauhkan dari godaan setan. Yakinlah…Tuhan pasti menolong.
Minggu, Desember 19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar