Dari beberapa artikel yang saya baca di internet menyebutkan bahwa, apabila berdiskusi tentang arsitektur islam di Indonesia, kita akan berbicara tentang arsitektur masjid. Penulis akan mencoba mengupas tentang “islamic pattern” yang merupakan warisan budaya islam dengan mengkaitkan arsitektur masjid di Indonesia.
Apakah desain pada bangunan masjid tersebut mengimplementasikan warisan budaya yang kita miliki, atau desain tersebut berkiblat pada teori-teori barat, atau mungkin desain tersebut apa kata tukang.
Gambar 1. Implementasi Islamic Pattern pada Real Alcazar
Penulis tidak akan memberikan contoh masjid dalam tulisan ini sebagai pembanding, namum pembaca dapat melihat sendiri masjid-masjid di sekitar pembaca, mengingat jumlah masjid yang kita miliki sangat banyak. Berdasarkan data dari departemen agama, tahun 2004 jumlah masjid mencapai 643.834 dengan jumlah penduduk Indonesia yang beragama islam 85,2%. Silahkan pembaca bandingkan apakah desain masjid di sekitar anda yang mungkin didesain dengan komputer memiliki nilai estetika yang lebih baik dengan beberapa gambar yang penulis sajikan pada tulisan berikut ini.
Islamic Pattern, warisan kesenian islam
Islamic Pattern yang merupakan warisan budaya islam adalah sebuah kesenian yang beraliran geometri. Bentuk dasar yang digunakan dalam bentuk ini adalah lingkaran. Dengan bentuk lingkaran dapat dibentuk sebuah persegi atau segitiga sama sisi. Dari kombinasi-kombinasi bentuk tersebut, akan didapatkan motif yang dapat diulang. Motif-motif ini dapat diimplementasikan dalam berbagai kebutuhan seperti ornamen pada dinding bangunan, fasade bangunan, kesenian pada logam, kayu, keramik, tekstil, karpet ataupun minatur.
Gambar 2. Motif khas Real Alcazar
Gambar 3. Implementasi geometri pada dinding keramik
Islam pernah menduduki kejayaaan di Eropa yang dimulai dari Andalucia. Beberapa peninggalan bersejarah di antaranya Alhambra yang terletak di Granada, La Mezquita atau Masjid di Cordoba, dan Real Alcazar di Sevilla. Penulis memiliki kesempatan untuk belajar Master Arsitektur di Universidad de Sevilla, Andalucia, Spanyol. Sehingga memiliki beberapa foto yang dapat dijadikan contoh bangunan yang mengimplementasikan Islamic Pattern pada bangunan.
Ilmu yang dimiliki pada saat itu sangatlah terbatas, yaitu ilmu matematika sederhana yang disebut geometri, namun sang arsitek mampu menghadirkan desain-desain yang detail pada bangunan. Bentuk sulur pada beberapa fasade bangunan, dibentuk dari lingkaran dengan menggunakan penggabungan dan pengurangan bentuk. Untuk contoh bagaimana bentuk tersebut didapat, silahkan baca artikel penulis yang lain dengan judul “Pola Geometri pada Seni dan Arsitektur Islam di Andalucia, Studi Kasus Alhambra di Granada, Spanyol“.
Gambar 4. Penerapan Islamic Pattern pada dinding
Gambar 5. Penerapan Islamic Pattern pada atap
Gambar 6. Stucco Courtyard
Gambar 7. Detail motif sulur pada Stucco Courtyard
Gambar 8. The Hunting Courtyard
Nilai-nilai kesenian yang pernah kita miliki, seyogyanya kita lestarikan dengan mengimplementasikan pada bangunan yang tepat guna, misalnya pada masjid. Tidak selayaknya kita membuat sebuah desain dengan sumber yang tidak kita ketahui jelas sehingga kita melihat sebuah desain yang indah karena semua orang berkata “itu adalah desain yang indah”.
-AP, 2010-
Jumat, Desember 17
Arsitektur Islam di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar