Bagaimana mungkin ramalan gempa nextearthquake bisa memiliki kepastian di atas 90% ? Bagaimana cara meramalnya ? Nah, ini dia penjelasannya.
Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara website Nextquake membuat prediksi yang memiliki kesuksesan diatas 90%.
Coba kita ulangi lagi bagaimana perkiraan gempa itu.
Paling tidak ada dua jenis yaitu short term prediction dan longterm prediction. Yang satu meramalkan dalam waktu dekat, yang lain meramalkan dalam jangan panjang.
Ketiga aspek gempa yang ingin diketahui pada shorterm prediction itu adalah sebagai berikut :
* Dimana tempatnya? Mencakup area yang cukup sempit.
Efek bencana sangat merusak sekitar radius 10-20 Km ( di Jogja, Padang). Ramalan yang diinginkan untuk resque (penyelamatan) tentusaja yang memiliki akurasi seperti ini.
* Seberapa besar kekuatannya? Dalam skala gempa tertentu.
Saat ini yang diketahui besarnya “potensi” yang tersimpan dalam satu segmen. Berapa yang “bakalan” dilepaskan masih belum (susah) diketahui. Bisa sekali besar, bisa kecil-kecil banyak, atau bahkan slow quake (silent quake) !
* Kapan terjadinya? Dalam rentang waktu yang memadai.
Periode waktu yang diinginkan tentusaja short term (jangka pendek).
Apakah yang di atas itu dipenuhi dalam predisksi yang dilakukan nextearthquake itu ?
Statistik Gempa di Indonesia.
Sebagai gambaran di bawah ini kita lihat gempa-gempa besar yang memiliki magnitude diatas M5. Data gempa ini diambil dari USGS untuk periode pengukuran sejak tahun 1973-2009 (36 tahun).
Di atas itu gempa-gempa di Indonesia yang mempunyai kekuatan di atas 5SR. Ingat yang diatas itu gempa dengan kekuatan di atas 5 SR !
* Sejak 1973-2009 (36 tahun) terdapat 15 000 gempa di Indonesia.
* Artinya dalam satu tahun akan terjadi 417 kali gempa.
* Sehingga dalam satu hari akan terjadi paling tidak satu kali gempa dengan kekuatan diatas 5 SR !
Dengan dasar di atas tentunya kita tahu bahwa secara statistik saja dapat diketahui bahwa dalam satu hari saja di Indonesia akan terjadi gempa dengan kekuatan paling tidak 5SR. Tentu saja gempa-gempa yang ukurannya lebih kecil dari 5SR akan lebih sering terjadi, namun kita tidak merasakan, karena pusat gempanya dalam atau pusat gempanya jauh dari lokasi kita berada.
Meramal dengan Jitu
Nah, sekarang coba tengok bagaimana bentuk ramalan dari web yang bikin heboh itu. Di bawah ini satu ramalan untuk gempa di Sumatra. Perhatikan dengan seksama besaran gempa yang diperkirakannya, dan perhatikan radius daerah yang diperkirakannya.
Tentu saja kita tahu dalam radius 500 Km maka secara statistik saja akan memiliki gempa yang jumlahnya ratusan selama periode 7 hari. Apalagi kekuatan yang diperkirakan memiliki rentang M3.9-M5.9 dan M4.2-M6.2. Selisih sekala 3 itu artinya 10pangkat3 kali. M6.2 = seribu kali M4.2 kekuatan gempa nya … jadi rentangnya dari ngga kerasa kalau pusatnya didalam hingga ambyarrr kalau gempa dangkal !!
Juga rentang waktu ini dikoreksi ketika gempa itu tidak terjadi, artinya kesalahannya dikoreksi ketika ramalannya meleset. Dan nantinya hanya dimasukkan yang ramalannya cocok.
Radius 500 Km itu artinya mencakup lebih dari setengah dari Pulau Sumatra, dan hampir seluruh Jawa. Artinya daerah yang diperkirakan sangat luaaas. Dan dalam artian mitigasi mungkin tidak akan berarti. Walaupun untuk kewaspadaan sangatlah diperlukan mental selalu bersiap menghadapi apapun yang terjadi.
Ya selalu tepat doonk !
Tentu saja, ramalan ini akan selalu tepat atau memiliki tingkat akurasi yang lebih dari 90%. Radiusnya lebar, besar magnitudenya bervariasi, serta jangka prediksi waktunya selalu dikoreksi. Di sinilah letak kepintaran si peramal. Melakukan koreksi terus menerus seolah-olah merupakan shorterm prediction.
Dengan penjelasan sederhana seperti ini tentunya kita tahu bahwa ramalan itu ada batasannya, ke-akurasi-annya tergantung dari rentang yang dibuat. Salam waspada, dan jangan tunggu ramalan !
Sabtu, Desember 25
Meramal Gempa, Bagaimana Bisa Akurat?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar