Komputer berkesadaran
Penambahan Maria  ‘manusia mesin’ dari film fiksi ilmiah ‘Metropolis’ dan Komputer HAL  dari ’2001: A Space Odyssey’ membuat definisi cyborg semakin kabur.  Memasukkan HAL kedalam definisi cyborg telah menimbulkan pertanyaan,  apakah kecerdasan buatan yang memiliki kesadaran juga mewakili semacam  hibridisasi antara manusia dan mesin tanpa bagian organis sama sekali.  ‘Sepengetahuan kami, HAL memiliki otak mesin/komputer, yang justru hal  ini menimbulkan pertanyaan filosofis, apakah mesin itu dapat memiliki  kesadaran seperti manusia,’ kata Kevin Warwick, Profesor sibernetika  pada Universitas Reading di Inggris. Komputer yang memiliki otak dari  neuron biologis mungkin dapat digolongkan sebagai cyborg, demikian saran  Warwick. ‘Definisi paling pas dari cyborg adalah suatu penambahan  teknologis pada manusia, yang merupakan bagian dari tubuh, terutama dia  terintegrasi pada sistim saraf/otak,’kata Warwick. ‘ Saua merasa bahwa  inilah definisi cyborg yang sering ditonjolkan oleh fiksi ilmiah.’  Pendekatan ini cocok dengan percobaan pada diri Warwick sendiri, sebagai  ‘Kapten Cyborg’. Pada tahun 2002, dia mengimplantasi chip interface  neural pada tangannya, sehingga chip tersebut dapat menterjemahkan  signal dari sistim sarah. Kemudian dia mendemonstrasikan kemampuan untuk  mengkontrol secara langsung tangan robot, dan mendapatkan feedback dari  sensor sentuhan jari. Dia bahkan sudah bereksperimen dengan sejenis  telepati elektronis dengan istrinya (yang juga diimplantasi chip).
Kita  Semua adalah cyborg
Namun, menurut Warwick bebeberapa  definisi cyborg akan membolehkan manusia menggunakan teknologi apapun,  apakah itu kaca mata, sepeda, atau bolpen, dan itu sudah cukup dianggap  sebagai cyborg. Banyak pakar yang lain setuju dengan definisi teknis  mendasar dari cyborg tersebut, yang mengkombinasikan teknologi dengan  biologi manusia. Manusia adalah, dan akan selalu menjadi cyborg,  demikian menurut George Landow, pakar media digital dari Universitas  Brown. Dia menunjukkan bahwa ‘teknologi yang paling hebat dari semuanya’  adalah bahasa, dan juga teknologi informasi seperti menulis dan  matematika. ‘Pastinya siapapun yang menggunakan pakaian atau payung  adalah cyborg,’ kata Landow. ‘Siapapun yang menggunakan pengobatan, dan  lensa kontak adalah juga cyborg. Orang seperti saya, yang menggunakan  alat metal untuk jantung dan lensa buatan di mata (setelah operasi  katarak), jelas digolongkan sebagai cyborg menurut definisi paling  konservatif.’ Tod Winkler, profesor musik pada Brown, bahkan mengusulkan  supaya pianis digolongkan sebagai cyborg. Pemusik manusia tahu  bagaimana memainkan piano tanpa instrumen, namun dia bukanlah pianis  sebelum ia duduk pada piano dan memainkannya.
Cyborg ke  depannya
Sesuatu yang sangat biasa seperti piano atau  baju dapat digolongkan sebagai komponen cyborg, namun masyarakat akan  menganggap hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat biasa juga,  demikian penjelasan Spence. Dia mengusulkan bahwa teknologi yang  digunakan manusia sekarnag ini tidak akan pernah memuaskan konsep cyborg  futuristik. Ini mengimplikasikan bahwa definisi populer dari cyborg  bisa saja kandas atau justru tidak terjangkau. Hal itu tidak akan  terjadi sekarang, namun di masa depan sangat mungkin. ‘Cyborg adalah  manusia yang menjadi berharga karena teknologi,’ kata Spence. ‘Menurut  saya itu adalah definisi paling berguna dan sangat teknis, namun kurang  menyenangkan. Titik penting dari mendefinisikan cyborg adalah supaya hal  itu menyenangkan’.
Sabtu, Januari 8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


 





0 komentar:
Posting Komentar